Cast : Lee Jaehwan VIXX
Park Mi Hee
Holaaaa semua XD *love sign(?)* Salam Absurb!! XD '-')9 kembali lagi bersama saya Author Jung Hye Jin dan kembali lagi aku memakai VIXX karena aku belom punya ide apapun pake boyband/girlband lainnya *btw kapan juga aku pake gb? --a* [oke ini diabaikan saja-_-)/] seperti biasa, mohon maaf bila ada typo secara sengaja maupun tidak sengaja karena saya juga hanya manusia biasa(?) yang tak mudah lepas dari kesalahan xD kalau mau salahkan, salahkan saja otak saya yang sangat absurb xD *gak* Sekian dari saya, Happy Reading ^^ dan Salam Absurb!! XD '-')9 [tunggu saya comeback lagi(?) ' ')/]
Park Mi Hee Pov
'Dimana Lee Jaehwan? Apakah dia lupa dengan janjinya?' batinku emosi. Aku sudah menunggunya di taman ini lebih dari 30 menit. Ya, aku merasa aku seperti anak hilang yang tak memiliki tujuan yang jelas datang ke taman ini. Kalau bukan karena terpaksa, mana mungkin aku mau pergi ke taman ini seperti anak hilang(?)
'Mungkin dia punya urusan lain ...' batinku dan terus menunggunya. Sudah jam 4 sore aku menunggunya disini, aku sms tak dia bales, aku telpon dia juga tak pernah angkat. Sebenarnya apa maunya dia? Oke, aku akan tunggu dia 15 menit lagi. Kalau dia belom datang juga, jangan salahkan aku kalau aku pergi pulang. Enak saja dia seenaknya membuat janji tapi dia melanggarnya sendiri -_-
5 menit berlalu ...
10 menit berlalu ...
15 menit berlalu ....
Oke! dia belum datang juga. Aku langsung mengambil tasku dan hendak pergi dari taman ini. Sepanjang perjalanan, aku hanya terus mendengus kesal sampai akhirnya aku tak sengaja melihat orang-orang berkerumunan di sekitar tiang listrik(?) karena aku penasaran, aku hampiri saja kerumunan orang-orang itu.
"Ada apa ini?" tanyaku kepada salah satu orang dari kerumunan tersebut.
"Tadi ada mobil yang menabrak tiang(?) tapi korbannya masih belum bisa dikeluarkan dari mobilnya." kata orang tersebut. Karena aku semakin penasaran, aku menerobos(?) kerumunan orang-orang itu. Kulihat mobilnya, 'sepertinya mobil ini tak asing buatku' batinku saat melihat mobilnya. Aku lihat plat nomornya, dan tak salah lagi ... Ternyata mobil itu MOBILNYA LEE JAEHWAN *btw mianhae capslock jebol -_-)/*
"JAEHWAN-AH!!!! AIGOO BUKA PINTUNYA JAEHWAN-AH!!!!" teriakku sambil menangis dan terus mengetuk kaca mobilnya, berharap dia segera sadar dan cepat keluar dari mobilnya. Namun tampaknya sia-sia, dia tetap masih tak sadarkan diri. Hingga ada seseorang yang membawa kayu.
"Tolong agasshi menjauh dari sini. Saya akan coba mengeluarkannya." kata orang tersebut.
"Ne baiklah." kataku lalu menyingkir sambil menangis. Orang itu terus memukul kaca mobilnya hingga pecah, dan akhirnya jaehwan bisa dikeluarkan dari mobilnya.
"Jaehwan-ah!! Irreona!!!" kataku sambil menangis histeris. Tak lama kemudian mobil ambulance datang menghampiriku dan Jaehwan, dan tanpa berlama-lama mereka langsung membawa Jaehwan ke rumah sakit.
~Skip~
@Hospital
Disinilah aku sekarang, di depan Ruang UGD. Menunggu kabar dari dokter. Tak berhentinya aku berdoa kepada Tuhan 'Semoga ia baik-baik saja. Tolong jangan ambil nyawanya Tuhan.' batinku sambil jalan bolak-balik di depan UGD. Hingga akhirnya dokter keluar dari ruangan tersebut.
"Bagaimana kondisinya dokter?" tanyaku penasaran menanti kabar yang baik darinya. Namun sepertinya dokter seperti ingin menyampaikan kabar buruk yang sudah terlihat dari raut wajahnya.
"Maafkan saya Nona, darah yang keluar dari tubuhnya sangat banyak. Sehingga nyawanya tidak dapat tertolong lagi." kata dokter itu dengan penuh penyesalan.
"Mwoya?! Dokter pasti sedang bercanda kan??" kataku menebak asal-asalan.
"Annio, saya serius bahwa dia sudah meninggal. Kalau begitu saya permisi dulu." kata dokter itu sambil membungkuk dan pergi dan disusul oleh suster-suster. Tanpa basa-basi, aku langsung memasuki ruangannya dan melihatnya, wajahnya yang pucat, aku dekatkan wajahku ke dadanya. 'Benar kata dokter itu' batinku sedih.
"Jaehwan-ah!! Irreona!! Aku berjanji kalau kau sudah sadar, aku akan mengikuti semua kemauanmu. Jangan tinggalkan aku Jaehwan-ah .." kataku sambil menangis dan menggoyangkan tubuhnya berharap dia segera sadar. Tapi tampaknya dia tak mau mendengarkan kata-kataku. Hingga aku mulai melemas dan mulai tak sadarkan diri.
~Skip~
"Hei Irreona Mi Hee-ya ..." kata Jaehwan sambil menggoyangkan tubuhku. Akupun terbangun dan ...... Ada Jaehwan disini? lalu aku melihat sekelilingku, aku masih di taman? Bukannya aku berada di Rumah Sakit ya? Dan Jaehwan sudah meninggal kan? Aku jadi bingung, apakah aku sedang bermimpi?
"Kau .... bukannya harusnya kau ...." kataku bingung.
"Mwo? Aku kenapa? Aigoo ... kau pasti sedang mimpi buruk ya? Mianhae aku lama datangnya karena aku pergi ke suatu tempat, dan membelikanmu ini." katanya sambil mengambil sesuatu dari salah satu saku di jaketnya dan diberikan kepadaku.
"Ige mwoya?" tanyaku sambil memutar-putar kotak kecil itu.
"Kkkk buka saja, aku harap semoga kamu suka." katanya terkekeh geli. Karena penasaran, aku buka saja kotak itu. Dan isinya jepit kecil bergambar pita dengan hiasan permata yang membuat jepit itu berkilau-kilau(?) Tiba-tiba aku langsung memeluknya dan berbisik
"Dont leave me Jaehwan-ah ... Saranghae." bisikku di telinganya.
"Mwo? Hmmm ne ... I'm promise Park Mi Hee ... Nado saranghae." bisiknya dia tepat ditelingaku.
~The End~
Kkkk gimana fanfiction? Kurang Absurb ya? Maklumin saja ya, karena disini aku juga sibuk -_- Okeee tunggu saja fanfiction ketiga dan doakan semoga aku bisa pake tokoh yang lain ga VIXX terus, pasti kalian juga bosen kan? Oke deh semoga kalian suka fanfictionnya ^^ Sekian dari saya, bila ada typo atau kata yang kurang berkenan saya ucapkan Jeosonghamnida *bow* dan Akhir kata dari saya, saya ucapkan Kamsahamnida :) dan Salam Absurb!! '-')9
"Jaehwan-ah!! Irreona!!!" kataku sambil menangis histeris. Tak lama kemudian mobil ambulance datang menghampiriku dan Jaehwan, dan tanpa berlama-lama mereka langsung membawa Jaehwan ke rumah sakit.
~Skip~
@Hospital
Disinilah aku sekarang, di depan Ruang UGD. Menunggu kabar dari dokter. Tak berhentinya aku berdoa kepada Tuhan 'Semoga ia baik-baik saja. Tolong jangan ambil nyawanya Tuhan.' batinku sambil jalan bolak-balik di depan UGD. Hingga akhirnya dokter keluar dari ruangan tersebut.
"Bagaimana kondisinya dokter?" tanyaku penasaran menanti kabar yang baik darinya. Namun sepertinya dokter seperti ingin menyampaikan kabar buruk yang sudah terlihat dari raut wajahnya.
"Maafkan saya Nona, darah yang keluar dari tubuhnya sangat banyak. Sehingga nyawanya tidak dapat tertolong lagi." kata dokter itu dengan penuh penyesalan.
"Mwoya?! Dokter pasti sedang bercanda kan??" kataku menebak asal-asalan.
"Annio, saya serius bahwa dia sudah meninggal. Kalau begitu saya permisi dulu." kata dokter itu sambil membungkuk dan pergi dan disusul oleh suster-suster. Tanpa basa-basi, aku langsung memasuki ruangannya dan melihatnya, wajahnya yang pucat, aku dekatkan wajahku ke dadanya. 'Benar kata dokter itu' batinku sedih.
"Jaehwan-ah!! Irreona!! Aku berjanji kalau kau sudah sadar, aku akan mengikuti semua kemauanmu. Jangan tinggalkan aku Jaehwan-ah .." kataku sambil menangis dan menggoyangkan tubuhnya berharap dia segera sadar. Tapi tampaknya dia tak mau mendengarkan kata-kataku. Hingga aku mulai melemas dan mulai tak sadarkan diri.
~Skip~
"Hei Irreona Mi Hee-ya ..." kata Jaehwan sambil menggoyangkan tubuhku. Akupun terbangun dan ...... Ada Jaehwan disini? lalu aku melihat sekelilingku, aku masih di taman? Bukannya aku berada di Rumah Sakit ya? Dan Jaehwan sudah meninggal kan? Aku jadi bingung, apakah aku sedang bermimpi?
"Kau .... bukannya harusnya kau ...." kataku bingung.
"Mwo? Aku kenapa? Aigoo ... kau pasti sedang mimpi buruk ya? Mianhae aku lama datangnya karena aku pergi ke suatu tempat, dan membelikanmu ini." katanya sambil mengambil sesuatu dari salah satu saku di jaketnya dan diberikan kepadaku.
"Ige mwoya?" tanyaku sambil memutar-putar kotak kecil itu.
"Kkkk buka saja, aku harap semoga kamu suka." katanya terkekeh geli. Karena penasaran, aku buka saja kotak itu. Dan isinya jepit kecil bergambar pita dengan hiasan permata yang membuat jepit itu berkilau-kilau(?) Tiba-tiba aku langsung memeluknya dan berbisik
"Dont leave me Jaehwan-ah ... Saranghae." bisikku di telinganya.
"Mwo? Hmmm ne ... I'm promise Park Mi Hee ... Nado saranghae." bisiknya dia tepat ditelingaku.
~The End~
Kkkk gimana fanfiction? Kurang Absurb ya? Maklumin saja ya, karena disini aku juga sibuk -_- Okeee tunggu saja fanfiction ketiga dan doakan semoga aku bisa pake tokoh yang lain ga VIXX terus, pasti kalian juga bosen kan? Oke deh semoga kalian suka fanfictionnya ^^ Sekian dari saya, bila ada typo atau kata yang kurang berkenan saya ucapkan Jeosonghamnida *bow* dan Akhir kata dari saya, saya ucapkan Kamsahamnida :) dan Salam Absurb!! '-')9